Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Puisi Sahabat

Pilu Hamba Tuhan Dikala rasa bersalah datang Seakan hati penuh kedustaan    Dunia kini tak dapat berbicara  Namun apalah daya tak dapat berbuat apa-apa Apa yang dapat ku perbuat? Apa yang sudah kau perbuat?  Apa harus terus seperti ini? Menangisi sesuatu yang tak akan ada gunanya  Bagaikan sebatang lidi Yang tak memi liki teman untuk bercerita Bagaikan sebuah ekor sapi Yang hanya dapat berada di belakang Tak butuh buah tangan dan cendramata Tak butuh kata-kata palsu yang hanya berisi kedustaan Hanya ingin kesetiaan Dan pilu ini akan hilang    

Puisi Cinta

Kertas Polos Hamba Tuhan     Secarik kertas polos bagaikan panorama hati  Secarik kertas polos tak bertanda tak bernoda Secarik kertas polos tanpa rasa Bak irama hati yang kian terasa hampa Ketika setetes tinta hitam jatuh di atasnya Ketika goresan kuas mewarnai halaman kosong Membuatnya menjadi terasa seperti ditoreh oleh pisau tumpul Sedikit tak terasa namun nyata perihnya Tak lagi tumpul Kini torehan itu semakin tajam Semakin menyayat tiap langkahnya Bak hati yang kian merasa tersakiti oleh waktu  Tak butuh penghapus untuk memudarkannya Tak butuh air untuk menghapusnya Tak ada guna memperbaiki  Tak ada guna menangisi  Tak usah hiraukan kicauan burung tentang lukisan Tak usah jadikan yang lama sebagai penghalang Lupakan Semua akan indah pada saatnya